KUTILANAK
Biasanya Kuntilanak muncul ditandai dengan sebuah suara tertawa cekikikan wanita, bau amis maupun melati, dan sering ditemui sedang duduk diatas pohon.
Namun untuk hantu yang satu ini memiliki 2 jenis, yaitu Kuntilanak putih dan Kuntilanak merah, dimana keduanya sama – sama hantu menyeramkan, namun memiliki kasta yang berbeda.Untuk Kuntilanak merah sendiri, merupakan jenis Kuntilanak yang memiliki tingkat lebih tinggi dibanding Kuntilanak putih, bisa dibilang ia adalah ratu atau pemimpin dari Kuntilanak putih.
Memiliki ukuran tubuh yang lebih tinggi, kekuatan gaib yang lebih besar, dan tentunya lebih menyeramkan dan ditakuti.Biasanya kemunculannya ditandai dengan aroma bau amis, dan muncul ditempat – tempat yang sepi dan hening, sama seperti pada mitor terowongan Casablanca yang menurut cerita masyarakat, ada sosok Kuntilanak merah dilokasi tersebut yang sering menampakan diri.
Perbedaan Kuntilanak Merah Dengan Kutilanak Biasa
Kuntilanak merah adalah kuntilanak bintang baru dalam persetanan Indonesia. Dan tentunya tidak diragukan lagi keseramannya dalam menampakkan wujud. Sebagian besar asesoris yang dipakai kuntilanak merah hampir mirip dengan kuntilanak biasa, mulai dari rambut yang panjang, dan suara melengking nya yang terbilang sangat menyeramkan.
Namun ada yang membedakan yaitu terletak pada bagian baju mencolok yaitu berwana merah. Menurut asal muasalnya, baju yang diapakai oleh kuntilanak yang bewarna merah bukan mengikuti tren di era ini, tetapi itu adalah warna yang terjadi karena terkena darahnya sendiri, sehingga bajunya menjadi warna merah.
Ciri-ciri yang didapat pada kuntilanak merah adalah, jika ia ingin datang atau menampakkan wujudnya, ia sering mengeluarkan bau yang sangat amis, dan kuntilanak merah ini mengeluarkan suara yang lebih kenang dan melengking dibanding kuntilanak biasa.
Sedangkan ciri-ciri yang didapat pada kuntilanak biasa adalah, ketika ia ingin mewujudkan diri selalu banyak tandanya, hingga dari suara itik yang terbilang melengking, suara cicak, dan tidak pandang bulu ketika ingin muncul, bahkan kuntilanak biasa ini sering muncul kalau di gunakan musik sinden dari jawa, dan juga muncul kalau merasa we wangian bunga kantil (bunga kuburan). Dibayangin serem ya.
Dan menurut tradisi jawa, kuntilanak merah adalah wanita yang disebut putri dalam dunia ghaib khususnya kuntilanak, dan kuntilanak merah ini sangat tinggi dibanding kuntilanak biasa.
Kuntilanak sangat populer, bahkan terinspirasi bagi sutradara untuk menggarap berbagai fim dari hantu yang satu ini, sampai-sampai kuntilanak sering muncul ketika dalam proses adegan syuting, namun banyak yang melihat tersebut adalah kuntilanak yang memakai baju bewarna putih yaitu kuntilanak biasa.
Setelah mengajak sosok hantu Black Bride jalan-jalan naik kereta dan mengikuti care free day, Citra Prima mengajak sahabat hantunya itu untuk menyambangi kuburan Casablanca yang di kenal keangkerannya.
Citra punya alasan kuat, mengapa ingin sekali menyambangi kuburan Casablanca bersama Black Bride. Sebab selama ini ia penasaran dengan sosok hantu yang cukup melegenda di sana, Kuntilanak Merah.
"Beberapa kali saya ke sana, saya nggak pernah lihat penampakan yang dibilang orang orang di sana (Kuntilanak Merah)," kata Citra di kuburan Casablanca Sabtu (6/6/2015).
Sekitar pukul 23.00 WIB, Citra dan Black Bride memasuki area pemakaman. Namun sebelumnya, ia dan sahabat hantunya itu terlebih dahulu beristirahat di sebuah warung klontong, yang berada di kawasan kuburan tersebut.
Belum memasuki area kuburan, cerita mistis sudah menghiasi kedatangan bintang film Tuyul itu. Ia bertemu sosok makhluk astral, saat sadang sedang asik menyantap makanan.
"Saya hanya melihat anak kecil lusuh yang mengamati makanan yang tersaji di sebuah warung dekat pemakaman. Awalnya saya kira pengamen cilik yang bekerja di malam hari, karena saya sedang makan, saya bilang ke penjual untuk membungkuskan makanan untuk anak kecil itu," kata Citra.
"Pas makananya sudah jadi, si penjual celingak celinguk dan bilang 'anak kecil yang mana mba?' Ternyata sudah hilang, padahal beberapa detik sebelumnya, ada di dekat makanan," tambahnya.
Lantaran hal itulah, usai makan akhirnya Citra mengajak Black Bride yang merupakan sosok hantu dalam film Insidious Chapter 3 untuk ke tengah-tengah kuburan Casablanca. Benar saja, saat sedang masih di areal kuburan, Citra bertemu sosok hantu yang selama ini ia ingin tahu, Kuntilanak Merah.
"Nah saya akhirnya ajak Black Bride ke kuburan casablanca. Tadinya mau saya ajak ke bawah jembatan. Tapi kondisi jalanan masih ramai meski sudah jam 23.00," lanjut Citra Prima.
"Ketika saya mulai fokus untuk melihat dimensi lain. Ternyata saya menemukan sosok yang sering dibilang orang, dan sering menampakan diri. Kuntilanak Merah," kata Citra.
Meski Kuntilanak Merah hanya melihat ia dan Black Bride dari kejauhan, namun Citra bisa menjelaskan seperti apakah sosok makhluk astral penghuni kuburan Casablanca.
"Hanya saja ia mengamati kami dari kegelapan. Tidak mendekat. Ia menyeringai seperti ada taring di bibirnya. Matanya seperti mata kucing, runcing dan tidak seperti mata manusia," jelas Citra.
Citra senang akhirnya penasarannya selama ini tentang Kuntilanak Merah terbayarkan. Meskipun ia belum bisa menelusuri lebih jauh, siapakah sosok Kuntilanak Merah.
"Sayang sekali, saya nggak bisa lebih lanjut untuk menganalisanya karena saya lihat Black Bride lebih banyak diam. Tapi akhirnya dari sekian penelusuran di tempat ini. Dengan membawa sesuatu yang 'mirip' bisa membuat mereka penasaran," tuturnya. (Pur/fei)
SEJARAH KUNTILANAK
Dahulu kala, di suatu kerajaan di Kalimantan Barat daerah pantai utara.. ada kejadian yang sangat memalukan, kejadian ini dilakukan oleh salah seorang putri dari kerabat keluarga kerajaan itu. Si putri itu hamil diluar nikah, tindakan yang dilakukannya itu merupakan aib besar bagi keluarga kerajaan yang menjunjung tinggi etika kehormatan. Pendek cerita, karena khawatir mencemarkan nama baik keluarga dan saat itu si putri pun dalam keadaan bingung untuk memutuskan sikap.. diam-diam ia berangkat menuju arah Pontianak
Sesampai nya di daerah air hitam, si putri menyeberang ke sebuah pulau di tengah-tengah sungai Kapuas yang dekat dengan muara sungai. Pulau itu jarang dijamah oleh manusia, disanalah ia mengasingkan diri hidup sebatang kara.
Dulu kehidupan si puteri sungguh enak dilingkungan kerajaan, dia di sayang oleh kedua orang tuanya dan lingkungan kerajaan karena kecantikannya. Hingga pada suatu saat ia jatuh cinta dengan seorang lelaki yang akhirnya mereka melakukan perbuatan terlarang yang membuatnya hamil. Si lelaki pun seolah tidak tidak perduli untuk bertanggung jawab akan perbuatannya dan akhirnya si puteri harus menanggung derita seorang diri hingga sampai lah ia sekarang ditempat yang jauh dari kehidupan nya dahulu.
Mengingat masa-masa indah nya, si puteri sering menangis dan bersedih hati.. begitu malang nasibnya dan betapa sulitnya hidup seperti saat ini. Jangankan untuk makan sehari-hari, makan sekalipun ia harus berupaya sendiri. Bulan demi bulan terlewati, tubuh cantiknya semakin tertutupi oleh rambut panjang nya yang kini tak teratur.. sementara perutnya semakin lama semakin membesar tetapi juga ia semakin kurus. Di pulau itu nyamuk agas sangat banyak sekali, membuat nya sering sakit-sakitan. Kadang kala jika teringat kesalahannya si puteri sering menangis, kadang tertawa dan berteriak-teriak. Tetapi siapa yang dapat mendengarnya..? Walaupun ia mampu berteriak setinggi langit ataupun menangis hingga berhari-hari.
Akhirnya, pada suatu saat … karena tidak mampu menanggung derita si puteri itu meninggal dunia karena sakit dan merana. Tak ada tempat kuburnya, meninggal begitu saja tanpa ada yang tahu. Si puteri meninggal dalam keadaan tidak wajar.. kondisinya pun sedang hamil besar dan siap melahirkan, tetapi karena tidak tenang dalam meninggalnya.. pada malam hari setelah siang ia meninggal, si puteri tiba-tiba bangkit dari kematiannya.
Dia bangkit dari kematian yang tak wajar, pertama yang ditujunya adalah sebuah pohon besar dekat pondok rumahnya. Pohon itu paling tua di pulau tersebut dan ditengah batang pohon terdapat lubang yang cukup besar, entah pohon apa namanya.. dan tinggalah ia disana. Karena sudah siap melahirkan, hantu si puteri itupun akhirnya melahirkan di lubang pohon itu. Anak yang dilahirkan seorang laki-laki dan di beri nama oleh nya si Bahar. Boleh dikata si Bahar ini sebenarnya masih manusia walaupun dia hidupnya gaib atau bisa tidak tampak dilihat oleh manusia biasa.
Kadangkala hantu si puteri ini sering terlihat oleh nelayan yang kadang singgah di pinggir pulau tersebut sambil menggendong si Bahar yang masih bayi, sehingga orang kampung setempat menyebutnya KUNTI ANAK atau perempuan yang menggendong anak atau dalam bahasa Malaysia PUAN ANAK hingga menjadi kalimat KUNTILANAK atau PUNTIANAK. Itulah asal mula penyebutan KUNTILANAK atau HANTU PUNTIANAK.
Tahun demi tahun berlalu hingga si Bahar tumbuh semakin dewasa dalam asuhan ibunya si kuntilanak. Karena tak ada yang menjadi panutan dalam hidupnya, apalagi tatakrama dalam berkehidupan sebagai manusia.. si Bahar sangat kejam dan lebih seperti orang tak beradat. Karena sudah dewasa dan timbul nafsunya, ia mengawini si ibu yang mengasuhnya selama ini.
Mereka bertindak sudah layaknya seperti hewan, karena melakukan perbuatan yang dilarang. Bagaimana si Bahar bisa tahu jika yang dilakukan itu perbuatan yang salah, karena salah dan benar tak didapatnya selama hidupnya itu.
Dari hasil perkimpoiannya lahir lah anak-anak nya. Tidak ada yang lahir lelaki semuanya perempuan dan semuanya seperti ibunya atau neneknya juga. Tahun demi tahun terus begitu, hingga begitu anaknya atau keturunannya telah dewasa dan jika ingin memiliki keturunan mereka akan meminta kepada si Bahar untuk dibuahi. Betul-betul bagaikan kehidupan hewan.
Keturunan si Bahar kadang kala juga menyeberang ke tempat penduduk, mereka sering mengintip para lelaki mandi dan senang melihat kemaluannya untuk selanjutnya dimakan oleh mereka. Karena hanya si Bahar lah lelaki satu-satunya di tempat mereka sehingga mereka suka melihat lelaki lain dan menggodanya.
Karena semakin lama semakin banyak jumlah keturunannya, Si Bahar mendirikan Kerajaan Kuntilanak di tempatnya lahir, yaitu di pohon besar yang berlubang itu. Ia melakukan kerjasama dengan Jin Ifrit.. salah satu jenis Jin yang terkuat dari jenisnya. Jin ini merasuki dalam tubuh keturunan si Bahar dengan tujuan adalah memperluas wilayah kekuasaannya, karena dengan dirasuki oleh Jin Ifrit membuat kuntilanak-kuntilanaknya dapat terbang melintasi daratan yang lebih jauh. Tubuh kuntilanak yang dirasuki oleh Jin Ifrit membuat kulit mereka yang putih pucat menjadi merah membara dan ilmu mereka pun sangat tinggi.
Si Bahar sebenarnya tidak suka dengan kehadiran manusia membuat kerajaan di dekat kekuasaan nya. Ia ingin menguasai Kerajaan Pontianak yang kala itu baru saja berdiri, karena sewaktu memasuki perairan sungai Kapuas.. para pendatang itu menembaki keturunannya dengan meriam hingga mereka terpontang-panting lari ketakutan. Padahal mereka sebenarnya sangat ingin tahu mengapa ada banyak manusia yang menggunakan perahu-perahu besar memasuki perairan dimana daerah tersebut menjadi wilayah kekuasaan si Bahar.
Si Bahar pun memerintahkan para pasukan kuntilanaknya untuk mengganggu para manusia yang telah mendirikan Kerajaan dipinggir sungai Kapuas. Berbagai cara dilakukan oleh para kuntilanak biasa maupun kuntilanak yang telah dirasuki oleh Jin Ifrit yang membuat masyarakat menjadi takut. Sehingga membuat Raja Kerajaan Pontianak kewalahan oleh gangguan para Kuntilanak dan akhirnya meminta bantuan kepada Kerajaan Mempawah yang kala itu diperintah oleh Opu Daeng Menambon. Raja Pontianak sendiri masih ada hubungan kekerabatan dengan Opu Daeng Menambon.
Dengan dibantu dari kerajaan-kerajaan lain, Opu Daeng Menambon akhirnya dapat memenjarakan Si Bahar dengan pagar gaib nya. Sampai sekarangpun Si Bahar Raja Kuntilanak tidak dapat meninggalkan pulau nya akibat terkena pagar gaib Opu Daeng Menambon yang sakti. Namun Si Bahar tetap memperluas wilayah kekuasaan nya sampai ke seluruh dunia dengan kuntilanak-kuntilanaknya yang sakti. Mereka mendirikan kerajaan-kerajaan baru di seluruh permukaan bumi dengan dibantu oleh Jin Ifrit.
Tetapi kuntilanak-kuntilanak liar juga ada seperti apa yang pernah terjadi pada si puteri.. ibu nya si Bahar. Namun tidak seperti kejadian si Bahar, mereka menjadi hantu kuntilanak biasa. Kuntilanak keturunan dari si Bahar bila kepalanya di pasak dengan paku beliung, mereka akan menjadi manusia normal dan dapat menjadi istri bagi yang berani atau dapat memakunya.. karena sejatinya mereka yang keturunan si Bahar adalah manusia biasa.
Comments
Post a Comment