seorang pria bernama Joel Rifkin melakukan pembunuhan atas dasar hal aneh.
Melansir That's Life, kisah Joel Rifkin terjadi pada tahun 1959, di mana dikatakan ia adalah penyendiri dan sasaran bully di Long Island, New YorkState.
Meski demikian, ia memiliki IQ 128, namun karena disleksia parah, hal itu membuatnya gagal seacara akademis dan tidak memiliki bakat untuk melakukan sesuatu.
Namun, bertahun-tahun ia mencari bakatnya akhirnya Joel menemukan sesuatu yang benar-benar ia kuasai yaitu membunuh.
Lalu untuk memuaskan hasratnya ia mencari tempat prostitusi untuk mengobati kesepiannya dan mulai melakukan tindak pembunuhan dengan cara mencekik korban.
Pada tahun 1989, ketika keluarganya sedang pergi, Joel membawa pelacur ke rumahnya, ia mencekiknya dan memotong-motong tubuhnya.
Lalu ia menyembunyikan potongan-potongan tubuh tersebut, Joel juga menyembunyikan identitasnya sebagai pembunuh selama setahun, sebelum keluarganya meninggalkannya.
Akibat nafsu mencekiknya, Joel terus melakukan tindakan pembunuhan dengan cara yang sama namun salah satu hal yang aneh setelah dia melakukan pembunuhan.
Dikatakan Joel senang menyimpan barang-barang pribadi milik korbannya, seperti misal SIM, pakaian, perhiasan, atau kartu perpustakaan.
"Itu akan membantuku menjaga urutannya dan mengingat siapa atau kapan peristiwa itu," Joel menjelaskannya saat di penjara.
Lalu pada pembunuhan Joel ke-17, dan korban terakhir, diketahui bernama Tiffany Bresciani, 22.
Pada suatu pagi di bulan Juni 1991, Pasukan Negara Sean Ruane melihat Joel mengemudikan truk tanpa plat nomor.
Setelah pengejaran 30 menit, Joel menabrak tiang lampu lalu lintas dan Petugas Ruane menemukan tubuh membusuk Tiffany di belakang truk.
Joel mengakui telah melakukan 17 pembunuhan dan akibatnya ia dijatuhi hukuman 203 tahun penjara.
Hakim menyatakan, "Jika Ada reinkarnasi seperti Anda, bahkan saya ingin memastikan bahwa Anda menghabiskan kehidupan kedua Anda di penjara juga."
Dalam penuturannya, Joel mengaku tidak tahu mengapa dia menjadi pembunuh berdarah dingin.
"Kalian semua berpikir aku bukan apa-apa selain monster," katanya di persidangan. "Dan kalian semua benar." kata Joel.
Comments
Post a Comment